Saudaraku, bulan Ramadan telah tiba. Marhaban ya Ramadan, saatnya tiba untuk memperbaiki diri. Pintu surga Allah terbuka lebar dan pintu neraka Allah tertutup rapat.
Bulan keutamaan, bulan penuh berkah dan bulan peluang untuk mencapai keberhasilan serta kemuliaan dengan menjalankan ibadah puasa (saum).
Kita selaku umat Islam sepatutnya tidak menyia-nyiakan kesempatan emas yang diberikan Allah swt. Perintah ibadah tahunan ini tersirat dalam Alquran surat Al-Baqarah Ayat (183). "Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Saudaraku, pernahkah Anda melihat seekor ulat bulu? Bagi kebanyakan orang, ulat bulu memang menjijikkan bahkan menakutkan. Tapi, tahukah Anda kalau masa hidup seekor ulat ini ternyata tidak lama. Pada saatnya nanti, ia akan mengalami fase harus masuk kepompong selama beberapa hari. Setelah itu ia pun akan keluar dalam wujud lain: menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang sangat indah.
Jika sudah berbentuk demikian, siapa yang tidak menyukai kupu-kupu dengan sayapnya yang beraneka hiasan indah alami? Sebagian orang bahkan mungkin mencari dan kemudian mengoleksinya bagi sebagai pehobi ataupun untuk keperluan ilmu pengetahuan.
Semua proses itu memperlihatkan tanda-tanda kemahabesaran Allah swt. Menandakan betapa teramat mudahnya bagi Allah Azza wa Jalla, mengubah segala sesuatu dari hal yang menjijikkan, buruk, dan tidak disukai, menjadi sesuatu yang indah dan membuat orang senang memandangnya.
Semua itu berjalan melalui suatu proses perubahan yang sudah diatur dan aturannya pun ditentukan Allah, baik dalam bentuk aturan atau hukum alam (sunatullah) maupun berdasarkan hukum yang disyariatkan kepada manusia yakin Alquran dan Alhadis.
Jika proses metamorfosis pada ulat ini diterjemahkan ke dalam kehidupan manusia, saat manusia dapat menjelma menjadi insan yang jauh lebih indah, momen yang paling tepat untuk terlahir kembali adalah ketika memasuki Ramadan. Bila kita masuk "kepompong" Ramadan, lalu segala aktivitas kita cocok dengan ketentuan-ketentuan "metamorfosis" dari Allah, niscaya akan mendapatkan hasil yang mencengangkan, yakni manusia yang berderajat muttaqin, yang memiliki akhlak yang indah dan memesona.
Pada Ramadan ini, kita dianggap sebagai tamu Allah. Dan sebagai tuan rumah, Allah sangat mengetahui bagaimana cara memperlakukan tamu-tamunya dengan baik. Akan tetapi, sesungguhnya Allah hanya akan memperlakukan kita dengan baik jika kita tahu adab dan bagaimana berakhlak sebagai tamu-Nya.
Salah satunya yakni dengan menjaga saum kita sesempurna mungkin. Tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga belaka, tetapi juga menjaga seluruh anggota tubuh kita ikut saum.
Mari kita perbaiki segala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu Allah karena tidak mustahil Ramadan tahun ini merupakan Ramadan terakhir yang dijalani hidup kita, jangan sampai disia-siakan. Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan senantiasa melimpahkan inayah-Nya sehingga setelah kepompong Ramadan ini kita kembali pada kefitrian bagaikan bayi yang baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu yang teramat indah dan memesona, amin.
By : Darmajaya Blogger 2008
About The Bloggers
- BambangOke
- Universitas Lampung, Lampung, Indonesia
- Bambang eko mahasiswa teknik elektro 2005 universitas lampung yang suka mencari teman yang merantau belajar dari belitang oku timur Ngeblog, sharing dan Browsing merupakan hal yang sangat menyenangkan Saat ini sedang mengelola blog sebagai tempat tutorial make money with blog Tutorials SEO Blog and support buat Download Software
Kegiatan DJ Expo 2008??
Bambang Oke Blog | Just My Blogger Bembenk
Kategori
Arsip Blog
Ikatan Alumni Darmajaya
Friday, September 12, 2008
Kepompong Ramadan IBI Darmajaya
Top of Page Top of Post Labels: berita, event
Berlangganan Berita
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment